
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempercepat penurunan angka stunting untuk merespons hasil survei status gizi indonesia (SSSGI) 2022 yang merilis bahwa daerah setempat memiliki prevalensi 9,9 persen dari total balita.
“Kami akan melakukan percepatan agar Kabupaten Tanjab Barat bisa berkontribusi pada target nasional” kata Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat.
Target penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2024 yang sebesar 14 persen, sementara hasil survei status gizi indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting di angka 24,4%.
Untuk itu ia mengimbau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait secara bersama mengatasi permasalahan stunting sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing seperti yang sudah disepakati dalam rapat konvergensi percepatan penurunan stunting kabupaten Tanjung Jabung Barat beberapa waktu lalu.
Penurunan angka stunting Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang sangat signifikan ini tak lepas dari usaha masif yang dilakukan pemkab, mulai dari pemberian bantuan sembako hingga penyuluhan gizi.
Selain itu, pemkab juga melaksanakan program pemberian makanan tambahan (PMT) di seluruh desa dengan menggunakan anggaran dari pemerintah desa.
Bupati mengimbau agar diadakan penguatan program posyandu secara masif dengan melibatkan organisasi profesi seperti PKK, Dharma Wanita Persatuan, IDI, IBI, PPNI, serta melibatkan komunitas.
Selain itu, bupati juga mengajak masyarakat desa untuk mengikuti gerakan gemar makan ikan dan program pendampingan terhadap bayi yang baru lahir yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK.
Menurutnya, dalam rangka penurunan stunting juga diperlukan upaya perbaikan sanitasi karena kebersihan lingkungan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Untuk menjalankan program ini perbaikan sanitasi, ia menambahkan, perangkat desa dapat menggandeng pemkab, TNI/Polri, hinga Lembaga Sosial Masyarakat.
“Terpenting saat ini bagaimana mensosialisasikan pencegahan stunting (gagal tumbuh) ke masyarakat, karena hingga kini masih belum dimengerti oleh masyarakat apa itu stunting dan apa dampak buruk bagi masa depan anak.” kata Bupati.