Kuala Tungkal – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, menggandeng kalangan swasta untuk terlibat dalam upaya penanganan stunting (gagal tumbuh pada balita) di wilayah setempat.
Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Hairan, Kamis di Jambi mengatakan, pemkab bekerja sama dengan SKK Migas dan PetroChina International Jabung Ltd menjalankan kampanye pencegahan stunting.
“Pencegahan stunting ini tanggung jawab bersama karena ini berkaitan dengan generasi penerus bangsa. Tentunya kami ingin, anak-anak bisa tumbuh sebagaimana mestinya atau tidak kekurangan gizi,” katanya.
Pada kegiatan kampanye pencegahan stunting itu diserahkan bantuan antropometri set untuk posyandu di 14 desa.
Ke-14 desa itu adalah Desa Betara, Terjun Gajah, Lubuk Terentang, Serang Jaya, Muntialo, Mandala Jaya, Purwodadi, Delima, Dataran Kempas, Kelurahan Tebing Tinggi, Teluk Kulbi, Patang Buluh, Sungai Terap dan Desa Makmur Jaya.
Wabup mengatakan sejauh ini angka stunting di Kabupaten Tanjab Barat masih di bawah angka nasional 9,9 persen dari 13,0 persen.
Pemkab berharap capaian yang sudah baik ini dapat ditingkatkan kolaborasi bersama kalangan swasta.
“Alhamdulillah itu semua berkat upaya dan kerja keras kami, bahkan Bupati Tanjab Barat dalam penanganan stunting mendapat penghargaan dari presiden,” katanya.
Hairan berharap dengan adanya bantuan alat antropometri dari PetroChina ini Posyandu dapat melakukan pengecekan stunting (gagal tumbuh) ke anak-anak balita dengan lebih tepat dan akurat.
Tidak hanya bekerja sama dengan PetroChina, dalam penurunan stunting ini, pemkab juga menggandeng KUA untuk mencegah terjadinya pernikahan di bawah umur yang rentan melahirkan anak stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjab Barat Zaharudin berpesan agar perusahaan yang ada di daerahnya turut andil dalam penekanan angka stunting di wilayah tersebut.
“Untuk sekarang memang baru PetroChina yang terlibat dan mudahan-mudahkan perusahaan lain juga ikut membantu, jangan sampai anak menjadi anak yang tidak cerdas,” katanya.